Mengenal seseorang secara lebih baik akan sangat membantu kita untuk menerima dan bersahabat dengan orang tersebut. Jika tak kenal maka tak sayang. Seorang yang sudah saling bersahabat dengan seseorang yang lain, hampir-hampir tak terpisahkan. Hampir tidak ada jarak antara mereka. Mereka sudah saling menerima dan mengerti, saling menginspirasi, bahkan selalu ada bersama. Di mana sabahatnya berada, di situ pula dia berada. Dan yang paling kelihatan adalah ada sang sahabat, selalu membawa kegembiraan dan sukacita. Kadang-kadang para sahabat ini, memiliki cara unik dan istimewa untuk tetap saling mengingat,mengenang bahkan mewariskan persahabat mereka kepada keturunan mereka. Dalam dunia nyata juga dalam sinetron atau film, kita tahu bahwa para sahabat bahkan berupaya menjodohkan putra-putri mereka, dengan maksud  tali persahabatan tidak hilang. Beberapa yang lain, bahkan saling menerima untuk masuk sebagai bagian dari keluarga besarnya, bahkan dengan ritual tertentu. Tidak jarang pula, harta kekayaan bahkan warisan diberikan juga kepada para sahabat yang sudah dianggap sebagai keluarga.

Demikian juga, pengenalan kita secara lebih baik terhadap Keluarga Kudus, akan membantu kita menjadi semakin dekat dan bersahabat dengan Keluarga Kudus. Berjalan bersama Keluarga Kudus, tidak cukup jika hanya sekedar tahu, tetapi menghidupi dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan keutamaan-keutamaan keluarga Kudus. Keluarga Kudus telah sungguh-sungguh hidup di Nasaret, penuh perjuangan bahkan penderitaan. Perziarahan peristiwa hidup Keluarga Kudus Nasaret, menjadi misteri Ilahi yang menarik dan sangat indah untuk kita salami. Sekaligus, misteri peristiwa keluarga Kudus merupakan gambaran misteri peristiwa-peristiwa hidup kita menuju Allah.

Kita sudah mengkontemplasikan salah satu peristiwa Keluarga Kudus. Menjadi semakin jelas bagi kita, bahwa dalam segala hal Keluarga Kudus berpegang teguh pada kehendak Allah, yang harus dicari, dan diwartakan. Sepanjang sejarah Gereja, ada pria dan wanita di sepanjang zaman yang berusaha mengikuti sungguh-sungguh teladan Keluarga Kudus, merekalah orang-orang suci, para martir, para pewarta Injil. Kita juga termasuk dalam kalangan wanita-wanita yang berjuang untuk melaksanakan kehendak Allah dengan mengkuti teladan Keluarga Kudus dalam segala hal. Dan kita alami bahwa semakin kita mengenal Keluarga Kudus, semakin kita mengenal diri kita sendiri sebagai yang mau jauh dari perjungan meraih kekudusan sebagai yang ditampilkan oleh Keluarga Kudus. Namun, syukur kepda Allah, bahwa dalam proses ini, semakin mendorong kita, untuk tetap bersemangat menyusuri lorong-lorong kehidupan kita seperti Keluarga Kudus. Kita meyakini, dalam segalanya Sang Sahabat kita Keluarga Kudus, tidak hanya menujukkan jalan , namun senantiasa menemani kita dalam perziarahan ini.

Keluarga Kudus, sahabat Bouma

Kita ingat, bahwa  atas prakarsa Mgr.VItus Bouma, SSCC Kongregasi kita berlindung kepada  Kudus sebagai teladan.Kiranya menjadi jelas bagi kita, bahwa jika Mgr.Vitus Bouma, SSCC, dengan secara istimewa  memberi nama kepada kongregasi kita Keluarga Suci, dapatlah kita yakini bahwa Mgr.Vitus Bouma, SSCC memiliki pengenalan yang sangat baik terhadap Keluarga Kudus.Bahkan lebih dari itu, secara personal dapat dikatakan bahwa Mgr.Vitus Bouma, SSCC “bersahabat dengan Keluarga Kudus”.Persahabatan yang baik ini, telah memungkinkan bagi Mgr.Vitus Bouma, SSCC untuk “meneladan  Keluarga Kudus Yesus Maria Yosef, dalam segala hal terutama dalam hal iman, harapan dan kasih. Lebih dari itu, Mgr. Vitus Bouma, SSCC yang telah mengalami sedemikian rupa “pengalaman kasih Keluarga Kudus” memeteraikan “nama Keluarga Kudus” sebagai nama Kongregasi kita. Pemberian nama ini sekaligus mengandung arti, Mgr Vtus Bouma , SSCC hendak mewariskan ‘semangat persahabatannya dengan Keluarga Kudus ” kepada kita.

Kita dapat menemukan pengalaman Mgr.Vitus Bouma, SSCC yang mirip dengan pengalaman Keluarga Kudus. Antara lain keutamaan-keutamaan dan semangat dan keprihatinan Mgr.Vitus Bouma, SSCC yang merupakan keutamaan dan semangat Keluarga Kudus. Dengan demikian, kita semakin meyakini, bahwa Mgr.Vitus Bouma, SSCC , dari dirinya sendiri sungguh meneladan dan memancarakan semangat Keluarga Kudus. Mgr.Vitus Bouma, SSCC berharap agar kita juga membawa masuk semangat Keluarga Kudus kepada keluarga-keluarga. “Dalam situasi seperti itu (Direkt.hal 1), Mgr.Vitus Bouma, SSCC prihatin terhadap keluarga-keluarga perantau dari Tiongkok, beliau terinspirasi Keluarga Kudus Nasaret untuk mendirikan Kongregasi Pribumi. Cita-cita ini sungguh terwujud di kemudian hari dalam Kongregasi Suster Dina Keluarga Suci. Harapan Mgr.Vitus Bouma, SSCC bahwa Kongregasi Suster pribumi itulah yang akan membantu pelayanan Gereja dengan mendidik anak-anak dan kaum wanita serta membawa masuk Spiritualitas Keluarga Kudus Nasaret ke dalam lingkungan keluarga-keluarga di Bangka-Beliton.”( Direk. Hal.2 al.1)

Pada dasarnya,  kita tidak dapat memberi kepada orang lain jika kita tidak memiliki apa yang harus diberi. Dengan kata lain : Jika kita sendiri  belum memiliki semangat Keluarga Kudus, kita juga  tidak mungkin  dapat membawa, membagikan, memancarkan semangat keluarga Kudus kepada keluarga-keluarga sebagaimana diharapkan oleh Mgr.Vitus Bouma, SSCC. Manakah semangat Keluarga Kudus yang sudah jadi milik kita dan siap kita pancarkan dan kita bagikan. Manakah keutamaan-keutamaan keluarga Kudus, yang sudah kita miliki dan kita pancarkan. Manakah keprihatinan-keprihatinan keluarga Kudus yang juga menjadi keprihatinan kita?

Kita hanya dapat berjalan seiring, selangkah dengan Mgr.Vitus Bouma, apabila kita menjadikan Keluarga Kudus, tidak hanya sebagai inspirator yang menunjukkan jalan, tetapi sebagai sahabat yang senantiasa menemani. Sebagai sahabat, dalam segalanya, kita hendaknya selalu ada bersama, selalu berdialog dan berkomunikasi, dan mengandalkan pertolongan Sang Sahabat dalam hidup ini. Kita yakin, bahwa ketika  Mgr.Vitus Bouma, SSCC memberi nama kepada kita sebagai Kongregasi suster Keluarga Kudus, tersirat harapan dalam nubarinya, bahwa setiap suster KKS, yang membawa masuk semangat Keluarga Kudus kepada  keluarga-keluarga harus menjadi sahabat Keluarga Kudus. Dengan menjadi sahabat Keluarga Kudus,  sekaligus kita menjadi  sahabat keluarga-keluarga.*