Kalau banyak berdoa pasti sehat. Demikian ungkapan seorang ibu menyambut kedatangan kami yang membawa Yesus berkunjung ke rumahnya dan melayaninya dalam komuni kudus. Seperti biasa, ibu sederhana ini menyambut kami dengan senyum ramah. Kalau ditanya kabarnya, jawabannya singkat, sehat.
Hari ini, ibu sederhana ini sedikit lebih banyak bicara sebelum ibadat dimulai, sambil menyiapkan diri, memasang lilin, si ibu nyeletuk sambil tersenyum. “Suster, kalau kita banyak berdoa, pasti sehat.” Suatu ungkapan dari hati dan sungguh tampak mengalir dari pengalamannya. Kami hanya menjawab,”Amin.
Setelah selesai penerimaan komuni baginya, kami pamit pulang, karena masih banyak yang mesti dilayani. Hujan rintik-rintik. Kami sempat mohon doa si ibu, supaya rintik berhenti supaya kami bisa melayani. Si ibu berujar kalimat yang sama, kalau kita banyak berdoa pasti sehat.
Sepanjang perjalanan, saya merenung. Si ibu sederhana dan pendiam ini, hari ini dua kali mengucapkan kalimat yang sama, saat awal kami datang dan saat kami pamit pulang. Bagiku, yang sudah lama mengenalnya, merasakan sesuatu yang lain. Suaranya, ungkapannya merupakan suara Tuhan. Sebab kami nyaris membatalkan rencana menemani Yesus dan berkeliling dari rumah ke rumah untuk melayani komuni bagi lansia, karena hujan rintik-rintik . Dalam benakku, kalau kena hujan, bisa flu, lalu batuk pilek. Umumnya dalam musim pandemi ini, flu, batuk pilek, demam, menjadi indikasi terpapar corona meski tidak selalu demikian. Namun, ungkapan si ibu meneguhkan kami. Benar adanya, kami pergi bersama Tuhan. Kami membawa Tuhan, mengapa mesti cemas. Memang, sesudahnya rintik hujan berhenti, meski masih mendung. Kami melanjutkan perjalanan dengan penuh sukacita.
Kalau banyak berdoa pasti sehat. Saya amini ungkapan si ibu. Mengapa? Karena kalau berdoa, bukankah hati jadi tenang. Perasaan hati yang tenang, membuat imun tubuh meningkat.Kalau banyak berdoa, hati terus-menerus tenang. Kalau hati tenang, bisa lebih mudah dan bebas bergerak, bertindak,lebih penuh kegembiraan.
Kalau banyak berdoa pasti sehat.Tentu saja bukan hanya berdoa, tetapi taat pada protokol kesehatan. Mengikuti anjuran pemerintah, ikut program vaksin, taat aturan PPKM. Kalau banyak berdoa, pasti mau taat. Kalau berdoa banyak, rasa cemas dan kuatir yang tidak perlu bisa sirna.
Kalau banyak berdoa, banyak waktu diberikan untuk Tuhan, untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Hati yang banyak bersyukur dan jiwa yang selalu memuji Tuhan, memeroleh kedamaian. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Tentu saja, berdoa tidak hanya meminta , memohon, tapi menyediakan diri mendengarkan suara Tuhan melalui sabda-Nya. Sabda-Nya yang meneguhkan, memberikan harapan, kekuatan dan menumbuhkan iman.
Kalau banyak berdoa, tidak hanya pasti sehat seperti ungkapan ibu ini, namun penghayatan hidup beriman lebih baik. Apalagi waktu berdoa lebih banyak mendengarkan Tuhan, dengan membaca Kitab Suci, merenung firman-Nya, hidup akan semakin terarah.Kalau banyak berdoa, pasti sehat, tidak hanya sehat badannya, tapi jiwa juga sehat, semangat, spirit rohani juga sehat.
Terima kasih, ibu atas ungkapan kasih yang meneguhkan hati.Bagi ibu, sebuah ungkapan iman, bagiku, merupakan suara Tuhan, yang mengingatkan aku untuk selalu berdoa dan bersyukur.*hm
Recent Comments