Renungan Harian
KAMIS, PEKAN BIASA XXXIII
1 Mak 2:15-29; Mzm. 50:1-2,5-6,14-15; Luk 19:41-44
Matatias digambarkan sebagai tokoh yang mengandalkan keyakinan imannya. Ia mau tetap setia dalam perjanjian imannya. Kesetiaan itu diperjuangkannya dengan penuh gairah. Bahkan untuk itu dia rela meninggalkan segala tawaran dan andalan yang semu. Sebaliknya, ia membuka diri dan tetap teguh setia pada perjanjian iman akan Allahnya.
Seperti Yeremia di waktu dulu (Yer 8:18-23), Yesus meratapi kebutaan Yerusalem terhadap bukti-bukti rencana Allah pada diri Yesus. Karena kebutaan itu, Yerusalem mengalami kehancuran. Tangisan Yesus terhadap Yerusalem adalah wujud nyata keprihatinan mendalam dari pihak Allah terhadap manusia. Kendati segala usaha telah dilakukan untuk menyelamatkan, manusia tetap menutup diri dari tawaran Allah. Tawaran itu menjadi sia-sia karena ketertutupan hati manusia. Sehingga manusia tidak dapat memahami cara-cara Allah melawati umat-Nya.
Bagaimana keteguhan sikap iman dapat aku wujudkan di dalam hidupku sehari-hari? Apakah aku sudah sepenuhnya terbuka pada rencana dan janji Allah? Ataukah aku cenderung menutup diriku dan menolak rencana dan kehendak Allah?
Mari mempertanggungjawabkan iman kita, mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Allah.
Tuhan memberkati.
Recent Comments