SELASA, PEKAN BIASA
2Sam. 18:9-10,14b,24-25a,30-19:3; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6; Mrk. 5:21-43.
Dalam logika duniawi, Daud seharusnya bergembira atas tewasnya Absalom yang mau merebut takhtanya. Namun, sebagai seorang bapak, ia merasakan dan mengekspresikan kesedihan yang amat mendalam. Ia tetap menyayangi Absalom anaknya itu. Kenyataan ini mau menyadarkan kita bahwa kekuasaan, kedudukan, kekayaan, kemenangan duniawi amat relatif sifatnya. Ada nilai-nilai yang jauh lebih tinggi dan mulia yang harus tetap diperjuangkan dan dipegang teguh.
Peristiwa dan kisah penyembuhan serta pembangkitan yang dilakukan oleh Yesus mau menunjukkan bahwa penderitaan dan bahkan kematian sekalipun tidak bisa menghambat karya penyelamatan Allah. Allah dalam diri Yesus mempunyai kekuatan dan kekuasaan untuk mengubah segalanya. Namun, setiap orang dituntut untuk percaya dan memasrahkan diri seutuhnya kepada-Nya serta terlibat aktif di dalam karya penyelamatan Allah.
Pada setiap pengalaman dan perjuangan hidupku, apa nilai tertinggi yang aku selalu perjuangkan? Apakah aku telah mengandalkan daya/kekuatan dan kekuasaan Allah yang menyelenggarakan dan dapat mengubah segalanya?
Mari belajar pada iman Daud. Mari mengandalkan daya/kekuatan dan kekuasaan Allah yang mampu menyelenggarakan dan mengubah segalanya bagi diri dan hidup kita.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)
Recent Comments