SENIN, PEKAN BIASA
PERINGATAN WAJIB ST. AGATA, PERAWAN DAN MARTIR
1Raj. 8:1-7,9-13; Mzm. 132:6-7,8-10; Mrk. 6:53-56;

Setelah kenisah Tuhan selesai dibangun, Tabut Perjanjian dipindahkan ke dalamnya. Pada saat itu awan turun memenuhi kenisah. Turunnya awan tersebut menjadi tanda kehadiran Allah. Allah yang dahulu menuntun bangsa ini dengan tiang awan di padang gurun, kini hadir dan diam di tengah-tengah bangsa ini. Kita disadarkan bahwa bait Allah sesungguhnya ialah setiap manusia. Allah tinggal di dalam diri setiap manusia, di dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Kehadiran Allah tersebut menjadi berdaya atau tidak berdaya sangat tergantung pada sejauh mana setiap orang membuka dirinya bagi Allah, membiarkan diri bagi Allah untuk bekerja dan bekerja bersama Allah sesuai dengan rencana-Nya.

Ketika mendarat di Genesaret, orang-orang segera mengenali Yesus. Mereka berlari-lari ke seluruh daerah untuk mengusung dan membaringkan orang-orang sakit di pasar supaya disembuhkan oleh Yesus. Keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus merupakan keselamatan bagi semua orang. Yesus menanggapi setiap orang sebagai pribadi. Setiap orang harus menyadari bahwa ia sendiri harus membuka diri sepenuhnya bagi tawaran keselamatan itu.

Agata adalah puteri seorang bangsawan kaya yang berkuasa di Palermo, Sisilia. Penderitaannya sebagai orang beriman berawal dari peristiwa penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang perwira tinggi Romawi. Ia menolak karena ia telah berjanji untuk hidup suci di hadapan Tuhan. Berbagai cara digunakan untuk mencemari kesuciannya, namun ia tetap bertahan. Akhirnya ia disiksa sampai mati menerima mahkota keperawanannya dan kemartirannya pada tahun 250.

Apakah aku sungguh menyadari bahwa diriku adalah bait Allah yang sesungguhnya? Bagaimana aku telah membangun diriku agar pantas menjadi tempat tinggal Allah? Apa usahaku untuk itu?
Mari bersama St. Agata sungguh menyadari bahwa diri kita adalah bait Allah yang sesungguhnya. Mari membangun diri kita agar pantas menjadi tempat tinggal Allah yang memberikan daya bagi hidup dan kehidupan diri dan sesama kita.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)