Syering Injil Bulan Kitab Suci Nasional 2023 : ” Allah sumber kasih dan keselamatan.”
Bacaan Injil Lukas 6 : 43 – 49
Saya sangat tertarik ayat 45 : “Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. karena yang diucapkan mulutnya meluap dari hatinya.”
Ayat ini menarik bagi saya, karena mengingatkan saya akan sikap hidup, tutur kata dan perilaku saya dan mungkin banyak orang lain. Jujur, kadang-kadang apa yang keluar dari mulut saya tidak begitu disadari. Bicara tanpa filter. Omong tanpa kontrol. Mau ditahan juga tak bisa dibendung. Asal omong. Isinya omongan, kebanyakan tak ada isinya, tak ada misi apapun. yang paling jelas menghabiskan waktu. Bahkan kerap kali tanpa sadar sudah melukai orang lain yang mendengarnya, yang sensitif dan lemah imannya, meskipun dari diri sendiri tidak berniat melukai orang lain. Dari mana asal semua yang tidak baik itu?
Kadang kala bicara juga nampak bagus, santun, meneguhkan, membangun, mendorong, meski sebelumnya tidak memiliki tujuan demikian untuk memotivasi orang lain. Orang senang mendengarnya, ada kelemahlembutan, ada muatan penuh perhatian dan cinta. Sering kali tanpa diketahui, tapi mendapat jempol. Kesempatan lain mungkin juga orang merasa bermulut manis dalam perkataan, tetapi tak kunjung nyata dalam realitas. Alias berkata elit hasil dan tindakan sulit. Bagaimana semua itu bisa terjadi? Dan kalau diingatkan orang lain, menyangkal pula karena memang tidak sadar apa yang dikatakan. Sungguh memprihatinkan.
Saya mendapatkan jawabannya dalam Injil hari ini. Jelas sekali Yesus mengingatkan bahwa semua berasal dari perbendaharaan hati. Yang berhati baik, keluar juga yang baik. Yang kurang baik hatinya, nampak keluar dari kata-kata yang kurang baik. Kadang, terjadi fluktuasi isi perbendaharaan hati ini. Banyak yang baik muatannya atau yang tidak baik? Hari ini baik-baik, sebentar atau besok sudah yang jahat. Bagaimana mengeluarkan yang jahat ini, supaya lebih banyak isi perbendaharaan hatinya lebih banyak yang baik?
Saya juga menemukan jawabannya dalam Injil hari ini bahwa jika fondasi hidup beriman kuat, pasti isinya yang baik. Yang datang kepada Tuhan Yesus, yang mendengarkan suara perkataan Yesus dan melakukannya, itulah yang memiliki fondasi yang kuat. ” Benarlah ungkapan ini, “Anda adalah apa yang anda makan” . Makan yang sehat, tubuh jadi sehat. Banyak mendengar Firman Tuhan, merenung dan melaksanakannya tubuh roh dan jiwa menjadi sehat, yang keluar kata-kata firman dan yang dilakukan adalah Firman itu. Kalau hati tiap-tiap hari diisi dengan Firman Tuhan melalui pendengaran, apalagi diresap-resapkan dalam hati, direnungkan, diingat ketika akan bertindak, didoakan, maka bisa dipastikan keluar yang baik.
Melalui permenungan Injil ini, saya diteguhkan Yesus, agar terus-menerus, hari demi hari mendengarkan suara Tuhan, merenungkannya, belajar melakukannya, hari demi hari agar perbendaharaan hati saya terisi dan dipenuhi dengan kekuatan firman Tuhan, sehingga berkat bantuan rahmat Tuhan, yang keluar dari mulut berupa kata-kata yang meneguhkan iman, yang mengobarkan kasih dan menguatkan harapan bagi diri sendiri maupun yang mendengarkannya. Saya diingatkan juga bahwa sangat penting untuk terus-menerus menimba firman TUhan dan membiarkan Tuhan yang mengisi hati saya menjadi perbendaharaan cinta-Nya. Bukan sekali dua kali, tetapi selalu , tiap-tiap hari, supaya perbendaharaan hati saya tidak flukktuatif, antara yang jahat, yang kurang baik dan baik. Yang baik saja, yang kiranya menjadi isi perbendaharaan hati, sehingga tubuh jiwaku merupakan bangunan iman yang kokoh kuat, mampu bertahan di tengah kesulitan dan kesukaran, tidak goyah dan hancur berantakan. Tuhan, isilah perbendaharaan hatiku dengan Firman-Mu,Amin.*hm
Recent Comments