Kongregasi kita mengimani bahwa perayaan Ekaristi sebagai puncak seluruh ibadat bersama, doa pribadi serta kegiatan kerasulan dan sekaligus sumber dan asal semua kekuatan kita. Setiap suster sedapat mungkin turut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi dan menyambut Tubuh Kristus setiap hari (Konst. No. 57). Dengan demikian, setiap suster hendaknya tetap setia dan tekun mengambil bagian dengan penuh iman, syukur dan sukacita dalam mengikuti perayaan Ekaristi Kudus.
Melalui dan dalam diri Yesus Kristus, Allah berpaling kepada manusia, dengan mengutus putera-Nya ke dunia sebagai manusia lemah di tengah umat manusia, untuk menyelamatkan manusia. Dalam diri Maria dan Yusuf , umat manusia menerima kehadiran Yesus dengan iman dan penuh syukur. Oleh karena itu, kehadiran keluarga Kudus menjadi kehadiran yang penuh sukacita dan berkat berlimpah bagi dunia dan umat manusia . Dengan demikian,hendaknya para suster KKS senantiasa menerima kehadiran Yesus dengan penuh iman, syukur dan sukacita dalam merayakan Ekaristi dan doa-doa kita . Sehingga kehadiran KKS di manapun, menjadi kehadiran yang penuh berkat dan membawa sukacita bagi orang lain. ( bdk Konst. No 5 )
Ekaristi merupakan puncak dari seluruh doa baik pribadi maupun bersama yang dihayati sebagai tanda kasih Tuhan yang selalu mengampuni. Ekaristi merupakan kehadiran Yesus yang nyata dalam rupa Roti dan Anggur ( Tubuh dan Darah-Nya), yang dihayati sebagai pemberian diri yang total, sehingga memberi kekuatan dan semangat baru untuk terbuka dan rela memberikan diri dalam pelayanan dengan tulus dan sukacita, melalui bakat, kemampuan, tenaga, waktu dan berani mengendalikan ego diri.
Ekaristi merupakan tanda Kasih Tuhan yang dihayati sebagai perayaan syukur dan penuh berkat. Sehingga kita dimampukan untuk mensyukuri setiap peristiwa/momentum hidup yang dilalui dengan sukacita. Ekaristi juga sebagai Roti yang dipecah-pecahkan, sehingga menguatkan kita untuk saling berbagi kekayaan rahmat yang kita terima dengan cuma-cuma dari Tuhan. dalam Ekaristi . Oleh karena itu , kita senantiasa menimba inspirasi baru dari pribadi Yesus sang Roti hidup serta Maria dan Yusuf pengasuh setia. Hendaknya kita juga senantiasa memperdalam kebaktian yang mesra dengan Tuhan Yesus dalam Ekaristi , adorasi serta doa-doa kita dan tinggal di dalam KasihNya, agar persembahan diri dan cinta kita kepada Kristus tidak terbagi. ( bdk Konst.no.32 )
Jam suci dalam adorasi satu jam setiap hari, Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa “konsistensi dalam memberikan waktu untuk Tuhan dalam adorasi merupakan unsur fundamental bagi pertumbuhan rohani. Dengan jam suci , kita hadir di hadirat Tuhan Yesus Kristus, kita tinggal dalam Kristus, melepas segala kegaduhan dan keruwetan acara kita, untuk menimba kekuatan dengan berjumpa pada sang Empunyai hidup kita, pada Dia yang telah memanggil dan mengutus kita di tengah hiruk pikuknya dunia. Orang pertama yang melakukan adorasi Ekaristi adalah Maria dan Yosef. Kemudian dikuti oleh para gembala di padang dan para majus. Oleh karena itu, para suster KKS hendaknya juga memberikan waktu yang berkualitas satu jam setiap hari untuk hadir penuh di hadirat Tuhan dalam adorasi. Untuk menimba kekuatan rahmat yang mengalir dari Tuhan pada jam suci.
Misteri Ekaristi mengungkapkan kesatuan tak terpisahkan antara peristiwa makan-perjamuan dan peristiwa tinggal dalam Kristus. Kristus Roti sejati dibagi-bagikan, dimakan dan tinggal di dalam Dia. Dengan menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam Ekaristi, kita menjadi “ tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita”. Betlehem adalah ‘Rumah Roti “, lambang gereja kudus di mana Tubuh Kristus, Roti sejati dibagi-bagikan. Palungan Betlehem adalah lambang altar, tempat memberi santapan kepada orang-orang yang menjadi milik Kristus. Dengan demikian, hendaknya kitapun senantiasa membaharui diri serta menjadikan ruang batin kita dan rumah-rumah KKS menjadi palungan Betlehem bagi sesama dan orang-orang di sekitar kita untuk mengalami sukacita surgawi.
Sebuah kebenaran iman yang sungguh mengagumkan mengenai Ekaristi ialah bahwa dalam Ekaristi itu hadir dan tinggal seluruh kepenuhan Allah melalui Kristus. Artinya seluruh kepenuhan Allah hadir dan ada dalam Ekaristi Mahakudus, dalam rupa roti dan anggur. Hal ini dinyatakan secara tegas oleh konsili trente yang mengajarkan tentang ajaran Christus totus, Christus totus berarti seluruh diri Tuhan kita Yesus Kristus, baik diri maupun karya keselamatan-Nya, bahkan seluruh hidup, sabda dan nasib-Nya yakni wafat dan kebangkitan-Nya yang mulia. Seluruh diri Tuhan Yesus hadir dan ada dalam setiap rupa Ekaristi.
Sungguh amat sulit untuk mengerti dan memahami betapa Allah dengan seluruh kemahakuasaan-Nya mau hadir dan bahkan menjadi manusia lemah dan miskin, itulah Yesus Kristus, sang Putera Allah yang menjadi manusia lemah dan diam di antara kita. “ Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemulian-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa penuh Kasih karunia dan kebenaran ( Yo. 1:14). Kepenuhan Allah yang sempurna hadir penuh dalam Ekaristi : yang Ilahi hadir dalam seluruh hidup manusia. Inilah kekayaan spiritual tertinggi bagi KKS nyata dalam Ekaristi, dimana Allah rela dalam segala hal yang rapuh, agar kita yang rapuh dan lemah didaptinya Kembali. Pertanyaan untuk kita, apakah kita sadar dan mampu melihat serta merasakan kekayaan rahmat ini?. Setiap hari kita menerima Yesus dalam Ekaristi, berjumpa dalam adorasi dan sembah bakti kita. Apakah cara hidup dan cara kerja kita diubah oleh Tuhan ?, Perubahan apa yang paling dirasakan terjadi dalam hidup kita?.
Refleksi. Bagaimana para suster mengupayakan agar Ekaristi semakin dipahami dalam hidup sehari-hari seperti keluarga kudus ? Bagaimana para suster secara pribadi dengan sukacita menghayati dan menghidupi Ekaristi dalam cara hidup dan cara kerja seperti Keluarga Kudus?
Recent Comments