KAMIS, PEKAN BIASA XX
PERINGATAN WAJIB ST. MARIA, RATU.
Yeh. 36:23-28; Mzm. 51:12-13.14-15.18-19; Mat. 22:1-14;
Melalui berbagai macam cara Allah selalu memberikan tawaran kasih-Nya kepada Israel, umat pilihan-Nya. Namun Israel tidak selalu setia pada tawaran kasih Allah itu. Hal ini terjadi karena Israel selalu menuruti keinginannya sendiri dan melupakan kasih karunia Allah yang menjadi tanda kesetiaan Allah. Allah bahkan harus bertindak menghancurkan hati yang keras, lalu menciptakan hati yang baru dan menempatkannya di dalam diri manusia.
Tawaran kasih Allah selalu diberikan kepada setiap manusia sepanjang sejarah manusia. Tawaran itu semakin nyata dalam diri Yesus Kristus. Yesus menggambarkan tawaran itu dengan perumpamaan pesta nikah. Namun, sejarah selalu kembali mencatat lagi dan lagi bahwa ada-ada saja manusia menolaknya dengan berbagai alasan.
Peringatan wajib Santa Perawan Maria Ratu ditetapkan oleh Paus Pius XII pada tahun 1954. Paus ini pula yang memaklumatkan Dogma Maria Diangkat ke Surga pada tahun 1950. Keratuan Maria merupakan tindak lanjut dari Pengangkatannya yang dirayakan pada tanggal 15 Agustus. Dalam ensiklik tahun 1954 Ad Caeli Reginam (Kepada Ratu Surgawi), Paus Pius XII menegaskan bahwa Bunda Maria layak menerima gelar itu karena dia adalah Bunda Allah, karena dia adalah Hawa Baru yang terlibat dalam karya penebusan Kristus, karena iman dan cinta yang unggul, serta karena kekuatan doa perantaraannya.
Bagaimana sikapku terhadap tawaran kasih Allah bagiku? Apakah aku selalu gampang untuk menerimanya atau mencari berbagai macam alasan untuk menolaknya? Apa saja alasan yang sering kali membuat aku gampang menolak tawaran kasih Allah itu?
Mari membuka diri dan mewujudkan tawaran kasih dan kerahiman Allah seperti yang telah ditunjukkan oleh Santa perawan Maria Ratu. Ia yang dengan kesederhanaan hatinya telah membangun hubungan pribadi dengan Allah dalam seluruh perjuangan hidupnya. Ia adalah Ratu Iman bagi setiap orang beriman.
Tuhan memberkati. RD AMT
Recent Comments