Renungan Harian ( RD Anton Moa)
PERINGATAN WAJIB SANTA PERAWAN MARIA, RATU ROSARIO
Gal 2:1-2,7-14; Luk 11:1-4

Sejak zaman dulu umat Kristen telah mempraktekan devosi yang tinggi kepada Santa Perawan Maria. Devosi-devosi itu kemudian dilestarikan oleh para rahib di dalam biara-biara. Salah satu devosi yang sangat populer hingga saat ini adalah Doa Rasario. Menurut catatan sejarah, praktek doa Rosario diambil dari kebiasaan doa di kalangan para rahib di dalam kehidupan monastik zaman dulu. Pada masa itu, para rahib biasanya setiap hari mendaraskan 150 Mazmur (doa Ofisi) sebagaimana terdapat dalam Kitab Suci. Para rahib awam yang tidak bisa membaca atau buta huruf mengganti pendarasan Mazmur tersebut dengan doa “Pater Noster” (Bapa Kami) yang sejak awal sudah dianggap sebagai doa Gereja yang paling penting. Untuk mempermudah mereka mengetahui berapa banyak doa yang sudah didaraskan, mereka menggunakan tali yang bersimpul atau bermanik-manik. Tali yang bersuimpul atau bermanik-manik itu lazim disebut juga “Pater Noster”. Pada abad ke-11 berkembang juga kebiasaan memberi salam kepada Bunda Maria bila seseorang melewati patung atau arca Maria. Pada masa itu belum dikenal bentuk doa “Salam Maria” seperti sekarang ini. Namun, lambat laun, doa “Salam Maria” bagian pertama yang berakhir dengan kata-kata: “…dan terpulijah buah tubuh-mu”, didoakan dan dihiung pada tali ‘Pater Noster”, dan akhirnya berkembang kebiasaan menggantikan doa Pater Noster dengan doa “Salam Maria” itu sebanyak 150 kali dan dibagi dalam tiga bagian, masing-masing bagian terdiri dari 50 doa. Rangkaian Salam maria yang terdiri dari 50 buah itu disebut “Korona” (= mahkota). Kata “korona” mengingatkan kita akan hiasan-hiasan kembang menyerupai mahkota yang biasa dibuat pada arca/patung Bunda Maria. Bagian kedua doa “Salam Maria, yaitu: “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin”, menjadi doa resmi sejak Paus Pius V (1566-1572) meresmikan terbitan “Breviarium” (= doa harian Gereja) pada tahun 1568. Namun bagian kedua itu baru diterima umum pada abad XVII.

Tanggal 7 Oktober ditetapkan oleh Gereja sebagai hari peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Penetapan ini terjadi berdasarkan pengalaman iman. Dikisahkan bahwa pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Berhadapan dengan itu, Paus Pius V menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki. Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.
Tgl. 7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario.

Refleksi kita :
Sebagai putra-putri Maria, sejauh mana kedekatan imanku dengan Bunda Maria? Apakah aku selalu berdoa rosario?

Apa dan bagaimana daya rosario yang dapat aku timba? Sejauh mana kesatuan dengan Tuhan dan sesama telah aku bina secara erat dan intim bersama dengan Bunda Maria? Bagaimana kesatuan itu menjadi dasar dan daya pewartaan dalam hidupku?

Mari membina kesatuan erat dengan Yesus melalui Bunda Maria dalam doa rosario. “PER MARIAN AD JESUM”.
Tuhan memberkati. ( RD. AMT)