SENIN, PEKAN BIASA XXIX
Ef 2:1-10; Mzm 100:2.3.4.5; Luk 12: 13-21.
Interupsi dari seseorang yang ingin dibantu untuk mendapatkan bagian warisan keluarganya menjadi kesempatan bagi Yesus untuk mengingatkan orang banyak tentang bahaya dari jerat kekayaan. Kesalahan fatal orang kaya bukan karena ia kaya, tetapi karena ia bodoh. Di tengah kekayaan yang ia miliki, ia kehilangan kepekaan mengenai apa yang paling penting dan paling utama. Ia mengira bahwa ia dapat mengendalikan hidupnya dengan kekayaan yang ia miliki. Kenyataan inilah yang sebenarnya menegaskan bahwa ia ternyata miskin di hadapan Allah. Ia tidak menggunakan kekayaannya untuk terbuka mewujudkan cinta dan belas kasihnya kepada Allah dan kepada sesamanya.
Kepada jemaat Efesus, Paulus mengingatkan belas kasih Allah dalam Kristus Yesus. Berkat belas kasih Allah itulah jemaat Efesus menjadi kaya akan kerahiman Allah. Oleh karena itu, iman harus diwarnai oleh rasa syukur yang mendalam akan cinta dan belas kasih Allah dalam Kristus Yesus.
Apa saja yang menjadi harta kekayaanku? Bagaimana aku telah mempergunakan harta kekayaan yang telah dianugerahkan Tuhan bagiku? Apakah dengan kekayaan yang aku miliki itu aku semakin terbuka mewujudkan cinta dan belas kasihku kepada Allah dan sesama?
Mari menggunakan harta kekayaan yang telah dianugerahkan Tuhan bagi kita untuk semakin terbuka mewujudkan cinta dan belas kasih kepada Allah dan kepada sesama kita.
Tuhan memberkati. *RD AMT
Recent Comments