SENIN, PEKAN BIASA
2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13a; Mzm. 3:2-3,4-5,6-7; Mrk. 5:1-20.

Daud melarikan diri dari Absalom anaknya yang hendak merebut takhta kerajaan. Dalam pelarian tersebut Daud dihadang oleh kutukan Simei bin Gera dari keluarga Saul. Terhadap kejaran Absalom dan kutukan Simei itu Daud menyadari kenyataan dirinya dan perubahan hidup yang dialami. Ia menyadari kesalahan dan kekurangan yang dilakukannya. Namun, Daud tidak kehilangan harapan dan sikap dasar yang teguh untuk menghadapi semua tantangan. Ia percaya pada kekuatan dan kasih setia Tuhannya.

Tindakan Yesus mengusir roh jahat yang begitu kuat dan dahsyat menunjukkan kekuatan dan kekuasaan Kerajaan Allah yang mengatasi segala kekuatan dosa dan kejahatan. Kekuatan dan daya Kerajaan Allah bisa membebaskan dan mengubah seseorang dari belenggu kejahatan menjadi pewarta dan saksi cinta kasih Allah. Orang yang kerasukan roh jahat diubah menjadi pewarta dan saksi cinta kasih Kerajaan Allah.

Apakah aku juga seperti Daud, berani mengakui kelemahan dan dosa-dosaku, berpasrah kepada kekuatan Allah? Sejauh mana aku telah membuka diri bagi daya dan kekuatan Allah? Sebagai seorang beriman, sejauh mana aku telah berjuang untuk menjadi saksi dan pewarta belas kasih Allah? Apa wujud nyatanya?
Mari belajar pada Daud untuk membangun hidup beriman kita, menjadi saksi dan pewarta belas kasih Allah. Mari membuka diri bagi daya dan kekuatan Allah, berani mengakui kelemahan dan dosa-dosa kita,berpasrah kepada kekuatan Allah.
Tuhan memberkati. ( RD AMT)