Renungan Harian
JUMAT, PEKAN BIASA
PERINGATAN WAJIB ST. TIMOTIUS DAN TITUS, USKUP
2Tim. 1:1-8 atau Tit. 1:1-5; Mzm. 96:1-2a.2b-3.7-8a.10; Luk. 10:1-9.
Kisah perutusan 72 murid terjadi karena panen yang melimpah namun pekerja sedikit. Oleh karena itu para murid diingatkan untuk pertama-tama berani meminta kepada tuan panenan. Para murid dituntut untuk menanggalkan segala jaminan dunia. Mereka harus mengandalkan Allah dan kekuatan-Nya.
Kepada anak rohaninya, Paulus mengingatkan Timotius untuk selalu mengobarkan karunia Allah. Sebab, Allah yg diimaninya memberikan Roh yg membangkitkan kekuatan bukan ketakutan. Allah itu memanggil setiap orang bukan berdasarkan perbuatan manusia, melainkan dengan panggilan kudus berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri. Maka, setiap orang beriman wajib menjadi saksi Allah yang hidup dan berani menghadapi penderitaan yang ada.
Paulus mengingatkan Titus untuk mengangkat penatua-penatua. Para penatua itu haruslah orang-orang yang memiliki perilaku yang dipercaya untuk mengembangkan hidup iman bersama. Sebab mutu iman akan tumbuh dan berkembang jika perilaku-perilaku hidup dapat dipercaya.
Timotius dan Titus merupakan rekan kerja dan pendamping St. Paulus. Timotius dikenal sebagai orang yang sangat disayangi oleh Paulus. Paulus juga kagum akan kesetiaan Timotius terhadap setiap ajarannya. Bersama dengan Paulus mereka menulis enam pucuk surat yang dikirimkan kepada jemaat-jemaat (1 Tes 1:1; 2 Tes 1:1; 2 Kor 1:1; Flp 1:1; Kol 1:1; Fil 1). Setelah Paulus dilepaskan dari penjara, ia mengangkat Timotius sebagai Uskup di Efesus. Ia dibunuh secara kejam pada tahun 97. Titus, karena jasa-jasanya dan semangatnya dalam pelayanan Injil dan orang-orang Kristen, serta meneruskan misi yang telah dimulai, maka Paulus mengangkat dia menjadi Uskup di Kreta. Titus meninggal di Kreta.
Bagaimana aku telah menyadari dan mewujudkan visi-misi hidup sebagai orang beriman pada Allah? Apakah aku telah membuka diriku sepenuhnya bagi Allah dan kehendak-Nya?
Mari menyadari dan mewujudkan visi-misi hidup kita sebagai orang yang beriman kepada Allah. Mari membuka diri kita sepenuhnya bagi Allah dan kehendak-Nya. Mari belajar pada semangat dan kesetian iman St Timotius dan Titus.
Tuhan memberkati. (RD AMT)
Recent Comments