Renungan Harian
RABU, PEKAN BIASA
PERINGATAN WAJIB ST. FRANSISKUS DARI SALES, USKUP DAN PUJANGGA GEREJA
HARI KETUJUH PEKAN DOA SEDUNIA
2Sam. 7:4-17; Mzm. 89:4-5,27-28,29-30; Mrk. 4:1-20.
Daud berencana untuk mendirikan kenisah bagi Allah. Namun, melalui nabi Natan, Allah mengingatkan dan mengarahkan kesadaran Daud pada kasih karunia yang telah diberikan dan akan dinyatakan kepada Daud. Bukan Daud yang mendirikan kenisah bagi Allah tetapi Allah-lah yang akan menyelenggarakan semuanya untuk Daud.
Kepada orang banyak Yesus menyajikan perumpamaan tentang benih yang ditaburkan oleh penabur. Ada benih yang jatuh dipinggir jalan. Ada yang jatuh di tanah berbatu, ada juga yang jatuh di semak berduri, dan ada yang jatuh di tanah yang subur. Melalui perumpaan ini, Yesus mau menegaskan bahwa Allah selalu memberikan kasih karunia-Nya bagaikan benih yang ditaburkan. Tetapi, tumbuh dan berhasilnya benih itu amat tergantung pada penerimaan setiap orang.
St. Fransiskus yang kita kenangkan hari ini adalah sosok yang senantiasa berusaha untuk menghayati cinta kasih Allah itu. Benih cinta kasih Allah yang telah tertanam di dalam dirinya ditumbuhkembangkannya secara setia dan tekun. Segala daya dan kemampuannya dikerahkan untuk membina iman umat. Dengan kelemahlembutannya ia berhasil menumbuhkan benih iman yang hampir mati. Ia dikenal sebagai seorang uskup yang bijaksana, ramah, dan sangat menyayangi umatnya. Sifat-sifat inilah yang membuat ia mampu mempertobatkan banyak orang. Ia adalah orang kudus yang merintis penggunaan surat kabar dalam pewartaan iman.
Sejauh mana aku telah menyadari kasih karunia yang telah ditaburkan oleh Allah di dalam diriku? Apa saja karunia itu? Bagaimana aku telah menumbuh kembangkannya?
Mari meneladani St. Fransiskus menyadari kasih karunia yang telah ditaburkan oleh Allah di dalam diri kita masing-masing. Mari menumbuhkembangkannya sehingga dapat berbuah melimpah.
Tuhan memberkati. (RD AMT)
Recent Comments