Renungan Harian

KAMIS, PEKAN ADVEN II
PERINGATAN WAJIB ST. YOHANES DARI SALIB, IMAM DAN PUJANGGA GEREJA
Yes 41:13-20; Mzm 145:1+9,10-11,12-13b; Mat 11:11-15
Sebagai sebuah bangsa, Israel itu kecil dan lemah jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain sekitarnya. Namun, Israel dipilih dan disayangi oleh Allah. Pilihan ini bukan karena kehebatan Israel, tetapi karena kasih sayang dan kerahiman Allah itu sendiri. Melalui nabi Yesaya kepastian pilihan itu ditegaskan kembali: Jangan takut, Aku-lah yang menolong engkau. Jangan takut hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel.

Tampilnya Yohanes pembaptis membuat banyak orang Israel kagum. Namun Yesus mengingatkan bahwa mereka tidak boleh berhenti pada titik itu. Israel harus lebih dalam lagi, harus sampai kepada Allah sebagai dasar dan sumber segala sesuatu.
Melihat penyimpangan yang terjadi dalam ordonya, yaitu ordo Karmel, Yohanes dari salib berusaha membuat pembaruan untuk kembali pada jalan dan arah yang tepat. Namun usaha ini tidak didukung oleh saudara-saudaranya. Bahkan, ia dikucilkan dalam sel biara. Dalam sel itu ia mengalami pengalaman salib yang mengagumkan. Ia mengalami peristiwa mistik.
* Apakah aku mau membuka diriku untuk mengalami Allah dalam setiap pengalaman hidupku? Apakah aku berani masuk lebih dalam lagi dalam setiap pengalaman hidupku untuk menemukan Allah sebagai dasar dan sumber segala sesuatu?
Mari meneladani St. Yohanes dari Salib membuka diri kita untuk mengalami Allah dalam setiap pengalaman hidup kita, sehingga kita dapat menemukan Allah sebagai dasar dan sumber segala sesuatu.
Tuhan memberkati. RD AMT)