SENIN, PEKAN BIASA XXVIII
Gal 4:22-24.26-27.31-5:1; Mzm 113:1-2.3-4.5a.6-7; Luk 11:29-32.

Yesus memberikan peringatan yang sangat keras kepada mereka yang meminta tanda dari otoritas spiritual-Nya. Ia menegaskan bahwa diri-Nya adalah tanda nyata yang harus dipercayai. Dalam perbandingan dengan Yunus dan Salomo, Yesus menegaskan otoritas diri-Nya yang melampaui semua itu. Ia dan warta Injil-Nya adalah terang yang diberikan Allah kepada manusia. Maka keterbukaan kepada terang yang diberikan Allah tersebut adalah tuntutan bagi setiap orang beriman.

Paulus mengingatkan Jemaat di Galatia bahwa mereka adalah orang-orang yang merdeka. Setiap orang beriman dilahirkan karena janji, bukan karena hukum. Karena prakarsa Allah, orang beriman dianugerahi kemerdekaan sebagai anak-anak Allah di dalam Yesus Kristus. Maka, setiap orang beriman diberi kesempatan untuk mewujudkan kemerdekaannya sebagai anak-anak Allah dalam Yesus Kristus.

Bagaimana aku telah mewujudkan kemerdekaan diriku sebagai anak-anak Allah? Apakah Sabda Allah telah menjadi terang dan pembaru hidupku?Sejauh mana aku telah membuka diri terhadap terang Sabda Allah dalam diri Yesus bagi hidupku?
Mari mewujudkan diri sebagai anak-anak Allah yang merdeka di dalam iman yang membarui hidup kita. Mari membuka diri kita bagi Sabda Allah yang menjadi terang dan pembaru hidup kita.
Tuhan memberkati. *RD AMT